Saturday 2 May 2015

Terjemahan Tafsiran David Guzik dari Roma 13

Roma 13 – Kepatuhan orang Kristen kepada Pemerintah
Orang Kristen dan pemerintah
1. (1-2) Kewenangan sah pemerintah dan reaksi orang Kristen
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.

a.Takluk kepada pemerintah: adalah jelas hubungan antara Roma 12 dan Roma 13. Bahwa jika seorang Kristen tidak boleh menuntut pembalasan, hal ini tidak berpengaruh pada kewenangan pemerintah untuk menghukum orang-orang yang bersalah.

b. Tiap-tiap orang tentunya termasuk orang-orang Kristen: sederhananya Paulus berkata bahwa kita harus takluk kepada kewenangan pemerintah. Keadaan ini berbeda dengan kelompok-kelompok Yahudi fanatik pada saat itu yang tidak mengenal raja selain Allah dan tidak membayar pajak kepada siapapun selain kepada Allah.

c. Sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah: kita menundukkan diri kita kepada pemegang wewenang yang ada karena mereka ditetapkan oleh Allah dan menjalankan rencana-Nya.

i. Tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah: Allah menetapkan pemimpin-pemimpin bangsa, tapi tidak selalu untuk memberkati orang-orang. Terkadang Allah melakukannya untuk menghakimi orang-orang atau untuk menyiapkan bangsa tersebut bagi penghakiman.

ii. Kita ingat bahwa Paulus menulis pasal ini selama masa pemerintahan Kerajaan Roma. Tidak ada demokrasi, dan perlakuan istimewa terhadap orang-orang Kristen – meskipun demikian dia tetap melihat kewenangan mereka adalah sah.

iii. “Ingatlah Juru Selamat-mu menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, satu dari gubernur Roma terburuk yang pernah memerintah Yudea; dan Paulus di bawah pemerintahan Nero, Kaisar Roma yang terburuk. Dan tidak Tuhan kita maupun pengikut-Nya yang menyangkal atau mencerca  ‘kewenangan!’ mereka”(Newell)

d. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah: karena pemerintah memiliki kewenangan dari Allah, kita diharuskan untuk mematuhi mereka- kecuali, tentu saja,jika mereka memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu yang berlawanan dengan hukum Allah. Jadi, kita diperintahkan untuk tunduk lebih dulu kepada Allah daripada manusia (Kis. 4:19)

e. Dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya: Allah menggunakan kewenangan pemerintah sebagai kendali atas keinginan dan kecenderungan manusia untuk berbuat dosa. Pemerintah bisa menjadi alat yang efektif dalam menentang efek dari kejatuhan manusia ke dalam dosa.

2. (3-4) Tugas pemerintah: menghukum dan mencegah orang jahat.
Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.

a. Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian: maksud Paulus adalah bahwa orang-orang Kristen haruslah menjadi warga negara terbaik diantara yang lain. Walaupun mereka lebih dahulu setia kepada Allah daripada kepada negara orang-orang Kristen adalah warga negara yang baik karena mereka jujur, tidak mendatangkan masalah kepada negara, membayar pajak mereka, dan -yang terpenting-mendoakan negara dan penguasanya.

b. Pemerintah adalah hamba Allah: Paulus menggambarkan pejabat-pejabat pemerintah sebagai hamba Allah. Mereka memiliki tugas pelayanan dalam rencana dan pengadaan oleh Allah, sama banyaknya dengan tugas pemimpin-pemimpin gereja.

i. Jika kepala-kepala negara adalah hamba Allah (pelayan), mereka seharusnya ingat bahwa mereka hanyalah pelayan, dan bukan tuan atas diri mereka sendiri.

c. Untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat: dengan hukuman yang adil atas kejahatan benarlah bahwa pemerintah melaksanakan tugasnya dalam rencana Allah untuk mengendalikan kecenderungan manusia berbuat dosa. Ketika pemerintah terus-menerus gagal melaksanakan tugas mereka ini, penghakiman dan perbaikan oleh Allah akan terjadi dengan sendirinya. 

d. Karena tidak percuma  pemerintah menyandang pedang: Pedang merujuk pada undang-undang. Pada masa Kekaisaran Roma, penjahat biasanya dieksekusi dengan cara dipenggal menggunakan pedang (penyaliban ditujukan untuk penjahat-penjahat terburuk dari golongan-golongan paling rendah). Paulus, berkata-kata dengan tuntunan Roh Kudus, tidak ragu kalau negara memiliki kewenangan sah untuk mengeksekusi penjahat-penjahat.

3. (5-7) Tanggung jawab orang Kristen terhadap pemerintah.
Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita. Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah. Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.

a. Sebab itu perlu kita menaklukkan diri: kita harus takluk kepada pemerintah, bukan hanya karena kita takut akan hukuman, tapi karena kita tahu bahwa itulah yang benar dihadapan Allah.
i. Oleh karena suara hati kita: ketaatan kepada negara secara Kristen tidak pernah menutup mata - dia taat dengan mata nurani yang terbuka lebar.

b. Kamu membayar pajak…….Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: kita juga membayar pajak yang memang sudah seharusnya dibayar, karena masuk akal apabila kita membayar pajak berarti kita mendukung pekerjaan Allah.
i. Dengan sebuah maksud, Roma 13:6 juga menyatakan bahwa pajak dikumpulkan untuk digunakan oleh pemerintah guna menyelesaikan pengendalian atas kejahatan dan pengamanan rakyat secara tertib - bukan untuk memperkaya pejabat-pejabat pemerintah itu sendiri.


c. Pajak…cukai…rasa takut…hormat: Negara berhak atas pajak yang kita berikan, rasa hormat, dan penghormatan yang pantas, sementara dari semuanya kita  menyediakan hak Allah yang wajib kita berikan bagi Allah sendiri. (Mat.22:21) 

d. Dalam pertimbangan ini, apakah pemberontakan terhadap pemerintah dibenarkan? Jika rakyat memiliki pilihan di antara dua pemerintahan, memilih dan mendukung salah satu yang paling berhak di mata Allah adalah benar – salah satu yang  mana akan paling baik memenuhi tujuan Allah dalam pemerintahan.    
i. Sama halnya, dalam pemerintahan demokrasi, kita harus mengerti bahwa terdapat hal dimana kita adalah pemerintah, dan seharusnya kita  tidak ragu “mengatur” pemerintahan demokrasi dengan turut berpartisipasi dalam proses demokratis.

B. Kewajiban orang Kristen kepada sesamanya
1. (8-10) Kewajiban untuk mengasihi
Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
               
a. Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi: pada tingkatan perorangan, satu-satunya “hutang” yang kita tanggung adalah “hutang” untuk mengasihi sesama – ini adalah kewajiban kita kepada Allah dan sesama kita yang bersifat kekal.
i. Beberapa mengartikan hal ini sebagai perintah untuk jangan pernah meminjam apapun, tapi Yesus mengijinkan hal pinjam-meminjam seperti tersebut dalam Mat. 5:42. Hal tersebut bukanlah apa yang dimaksud Paulus disini, Injil telah lebih dulu mengingatkan kita tentang bahaya dan kewajiban-kewajiban dalam hal pinjam-meminjam (Amsal 22:7)

ii. “Kita boleh saja membayar pajak dan berhenti. Kita boleh saja patuh dan hormat dimana memang sudah seharusnya dan tidak memiliki kewajiban yang lebih lagi. Tapi kita tidak akan pernah bisa berkata, ‘Saya telah menyelesaikan semua kewajiban mengasihi yang harus saya lakukan.’ Jadi mengasihi adalah kewajiban yang permanen, hutang yang mustahil untuk dilunasi.” (Morris)

b. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri: Paulus mengutip kata-kata Yesus seperti yang tertulis pada Matius 22:36-40. Ini adalah salah satu dari dua hukum yang mengaitkan semua Hukum dan Nubuatan.
i. Kasihilah sesamamu berarti mengasihi orang yang saudara benar-benar temui dan hadapi setiap hari. Mudah bagi kita untuk mengasihi secara teori dan abstrak, tapi tuntutan Allah adalah bahwa kita harus mengasihi sesama kita secara nyata.   
ii. “Tidak ada seorangpun mampu menjangkau akhir dari hidup ini dengan menggambar garis kecil di sekitar dirinya sendiri di atas tanah. Tidak seorangpun mampu memenuhi panggilannya sebagai seorang Kristen dengan mencari keselamatan hanya untuk istri dan keluarganya saja, karena ini hanyalah sebagian kecil saja.” (Spurgeon)

c. Kasih adalah kegenapan hukum Taurat: Mudah untuk mengerjakan semua “hal-hal” religius yang benar kecuali menyia-nyiakan kasih. Kasih kita adalah langkah nyata dari ketaatan kita kepada Allah.

2. (11-14) Pentingnya mengasihi dan berjalan bersama Allah
Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

a. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang: Karena tahulah kita akan bahaya dari waktu dan kita mengantisipasi kedatangan Yesus yang sudah dekat, kita seharusnya menjadi lebih semangat dan benar-benar berjalan bersama Allah, bukannya tidur berjalan.
i. Betapa pentingnya untuk bangun dari tidur! Kita bisa melakukan banyak hal-hal Kekristenan dan paling penting tidur di dalam Allah. Perbedaan apa yang akan terjadi ketika kita sadar!
        Kita bisa bicara ketika kita sadar
Kita bisa mendengar ketika kita sadar
        Kita bisa berjalan ketika kita sadar
Kita bisa bernyanyi ketika kita sadar
Kita bisa berpikir ketika kita sadar

b. Menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang: Gambarannya sama seperti menanggalkan dan mengenakan pakaian. Ketika saudara berpakaian setiap hari, saudara berpakaian semestinya saudara dan apa yang saudara ingin lakukan. Oleh karena itu, kenakanlah Tuhan Yesus Kristus!
i. Kita harus menanggalkan sebelum kita bisa mengenakan. “Baju usang dosa harus dilepaskan jika kita ingin mengenakan jubah Kristus. Dosa harus disingkirkan oleh kasih, perbuatan dan kebiasaan yang lama harus ditinggalkan, jika tidak seseorang tidak bisa menjadi Kristen. Akan menjadi usaha yang sia-sia untuk mencoba dan menggunakan agama sebagai gambaran dari keseluruhan hal sorgawi diatas puncak dosa-dosa lama.” (Spurgeon) 
   
c. Perbuatan-perbuatan kegelapan digolongkan atas pesta pora dan kemabukan, percabulan dan hawa nafsu, perselisihan dan iri hati. Hal-hal tersebut tabu bagi seorang Kristen yang telah keluar dari gelap malam ke dalam terang Allah.
i. Maksud dibalik kata percabulan adalah “hasrat cabul.” Mendeskripsikan seseorang yang tidak menghargai kesucian dan kebenaran seks.

ii. Hawa nafsu merujuk terhadap manusia yang sudah kehilangan rasa malunya. Mereka tidak lagi peduli tentang apa yang orang-orang pikirkan dan malah memamerkan dosa mereka dengan bangganya.   

d. Perlengkapan senjata terang berarti Tuhan Yesus Kristus sendiri. Ketika kita mengenakan Kristus pada diri kita, kita mengenakan semua perlengkapan dari Allah dan diperlengkapi baik untuk bertahan maupun menyerang.   
i. “Mengenakan Kristus adalah kiasan yang kuat dan hidup. Ini berarti lebih dari sekedar mengenakan sifat dari Tuhan Yesus Kristus, lebih kepada Biarlah Tuhan Yesus Kristus sendiri yang menjadi perlengkapan yang saudara kenakan.” (Morris)

e. Tapi, kita masih dipanggil untuk  janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya. Kita memiliki tugas untuk dikerjakan dalam hal ini hidup dengan sopan, seperti pada siang hari – bukan berarti bahwa Yesus yang bekerja untuk kita sementara kita bersantai; melainkan, Dia bekerja melalui kita sebagaimana kita bersedia dan secara aktif bekerja bersama Dia.

f. Allah menggunakan kutipan ini untuk menunjukkan pada Augustine, ahli ilmu agama terkenal pada masa gereja mula-mula, bahwa dia bisa benar-benar hidup Kristen melalui kuasa Roh Kudus – yang harus dia lakukan hanyalah bekerja. Begitu juga kita.    

 

No comments:

Post a Comment