Saturday 2 May 2015

Ini untuk kamu

Tidak sulit membuat mereka tersenyum karena ditengah hidup mereka yang lebih tidak beruntung dibanding hidup kita mereka akan sangat menghargai kebaikan orang lain sekecil apapun itu. Aku tidak bisa membayangkan kesulitan apa saja yang mesti mereka lalui setiap harinya, hingga suatu hari saat aku mengunjungi rumah salah satu dari mereka aku mendapati sepiring nasi yang dicampur dengan minyak bekas menggoreng ikan yang sedang disuapkan bagi mereka sebagai makan siang. Orang tua mereka tidak sanggup bahkan membeli sebutir telur atau seikat sayur dan memasakkannya untuk mereka. Ini memang bukan kehidupan yang harus mereka jalani sehari-hari, Tuhan pasti pernah memberkati mereka dengan makanan yang lebih layak. Hanya saja aku merasa begitu sedih melihat keadaan mereka saat itu. Meskipun demikian mereka tetap lahap menerima suapan ibu mereka. Itulah hebatnya anak-anak, mereka selalu punya hati yang mau tulus bersyukur atas apapun yang mereka terima karena mereka tahu mereka tidak bisa memperolehnya sendiri, mesti ada yang membantu mereka sehingga saat mereka dibantu mereka akan sangat bersyukur. Mereka akan dengan bahagia menerima bantuan dari seseorang. Yesus bahkan kagum dengan anak-anak dan beberapa kali menjadikan mereka contoh bagi orang dewasa. Sama halnya dengan kasih karunia. Kita tahu kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri dari hukuman atas dosa kita, orang mengatakan perbanyaklah berbuat baik agar bisa masuk ke surga. Tapi apakah ada jaminan pasti perbuatan baik kita sudah cukup baik agar kita bisa masuk ke surga, apakah ukuran perbuatan baik kita sama dengan ukuran perbuatan baik yang  Tuhan miliki, tentu saja tidak. Ukuran manusia tentu saja beda dengan ukuran Tuhan, oleh karena itu perbuatan baik kita tidak bisa menyelamatkan kita jika kita mesti melakukannya sesuai ukuran Tuhan. Dan lagipula tidak ada jaminan bila perbuatan baik kita sudah cukup banyak, kita tidak pernah bisa menghitungnya dan membandingkannya dengan perbuatan jahat kita. Itulah kenapa kita butuh pertolongan Tuhan yaitu kasih karunia melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Tuhan tahu kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sehingga Dia datang untuk menolong kita. Pertolongan Tuhan ini adalah bagi semua orang, tidak peduli siapapun kamu, apapun latar belakangmu itu tidak penting. Yang penting adalah apakah kamu mau menerima pertolongan Tuhan ini sebagaimana anak kecil yang sadar dia tidak bisa membantu dirinya sendiri dan butuh uluran tangan orang lain? Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menyelamatkan kamu melalui pengorbanan-Nya di kayu salib. Dia, yang adalah Yesus, adalah bukti nyata betapa Tuhan mengasihi kita sebagai anak-anak-Nya hingga bahkan rela mati untuk menebus dosa-dosa kita. Jadilah seperti anak kecil dan terimalah pertolongan Tuhan itu. Kamu, iya kamu. Kamu membutuhkannya.

No comments:

Post a Comment